CINNAMON - KAYU MANIS

"Kayu Manis" yang dalam Bahasa Jawa
disebut '"Kayu Manis" Jangan' termasuk
jenis rempah (Spices)."
'Rempah adalah sesuatu atau
beberapa substansi nabati seperti cengkih, "Kayu Manis", pala, lada dan sebagainya yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa makanan'. Disamping Spices, juga
dikenal istilah Herbs yang berarti tanaman rempah penyembuh. Namun, pada
kenyataannya sulit untuk memisahkan antara Spices dan Herbs. Ini disebabkan
Herbs pun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Spices dan Herbs atau
singkatnya disebut rempah sudah dikenal manusia beberapa ribu tahun sebelum
Masehi, tepatnya tahun 2600 - 2100 SM (Sebelum Masehi). Di Mesir, "Kayu Manis" (Cinnamon)
dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun,
sejarah menyatakan bahwa "Kayu
Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5
Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya
perdagangan "Kayu
Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara Arab
bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul tanaman
ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM,
Mesir mengimport "Kayu
Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam
mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga
dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum),
anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).
Pada sekitar tahun 40 sesudah
Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah
angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu.
Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke
Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu
Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut
disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat
semakin ramai.
Dengan semakin ramainya
perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau
sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan
religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin
meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung
oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan
berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang
penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi
memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan
agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara
Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara
Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai
kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis
berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha
menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656,
perdagangan rempah termasuk "Kayu
Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari
Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari
kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa
kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai
perdagangan "Kayu
Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi
perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC
sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu
Manis"
yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh
bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka
(1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis" diambil
alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari
Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang
kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun
demikian, hasil kulit "Kayu
Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya
melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum
bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu Manis" yang
dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal
dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur
berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari
Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi
karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak
setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit
bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia
dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu Manis" di
dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu Manis" tersebut hingga sebelum tahun
1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu Manis" lain, yaitu Cinnamomum burmanni.
Jenis "Kayu Manis" yang
brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar
merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan
di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan
penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan
kulit "Kayu Manis"
tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih
jauh di bawah kualitas "Kayu
Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni,
Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum.
Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni.
Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis Cassia lignea dan
Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera
Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali,
Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman
Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman
ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan
maupun tanaman pagar.
KANDUNGAN NUTRISI CINNAMON
DALAM 100 GR
Jumlah
Per 100 g
|
|
Kalori (kcal) 247
|
|
Jumlah Lemak 1,2 g
|
|
Lemak
jenuh 0,3 g
|
|
Lemak
tak jenuh ganda 0,1 g
|
|
Lemak
tak jenuh tunggal 0,2 g
|
|
Lemak
trans 0 g
|
|
Kolesterol 0 mg
|
|
Natrium 10 mg
|
|
Kalium 431 mg
|
|
Jumlah Karbohidrat 81 g
|
|
Serat
pangan 53 g
|
|
Gula 2,2
g
|
|
Protein 4 g
|
Vitamin A
|
295
IU
|
Vitamin C
|
3,8
mg
|
Kalsium
|
1.002
mg
|
Zat besi
|
8,3
mg
|
Vitamin D
|
0
IU
|
Vitamin B6
|
0,2
mg
|
Vitamin B12
|
0
µg
|
Magnesium
|
60
mg
|
Manfaat kayu manis
1.
Mengontrol gula darah
Manfaat kayu manis yang pertama adalah kemampuannya mengontrol
gula darah. Hal ini dikarenakan kayu manis mengandung antioksidan yang bisa
membantu mengontrol tingkat gula darah.Selain itu, kayu manis juga membantu
proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada
pasien diabetes tipe 2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan
tingkat gula darah, trigliserida, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada
pasien diabetes.
2.
Antiinfeksi
Manfaat kayu manis lainnya adalah kemampuannya mengatasi
infeksi. Hal ini karena kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural.
Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan
bakteri H. Pylori yang dapat
menyebabkan sakit maag dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan
bakteri.
3.
Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas
otak. Selain itu, aroma kayu manis juga bisa meningkatkan proses kognitif
seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan
bekerja.
4.
Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti
mangan. Oleh karena itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan,
usus, serta melindungi dari penyakit jantung dan kolesterol.
Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan
garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, manfaat kayu manis
juga bisa mengobati konstipasi karena kandungan seratnya.
5.
Mencegah pertumbuhan sel kanker
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa, manfaat kayu manis dapat mengurangi
proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu
rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
6.
Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan oleh pengobatan tradisional China
pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis
mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
7.
Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang
dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Kayu manis
juga mengeluarkan asam lemak antiperadangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan
darah.
Cinnamaldehyde merupakan
suatu senyawa atau komponen di dalam minyak atsiri terletak pada sel minyak
pada kulit kayu manis. Minyak atsiri semula di luar sel kemudian merusak
sel-sel disekitarnya sehingga terbentuklah saluran semacam organ dengan minyak
atsiri di dalamnya yang disebut kelenjar. Pembentukan kelenjar yang demikian
disebut sebagai pembentukan secara schizolysigen.
8.
Meringankan sakit pada penderita rematik
Manfaat kayu manis untuk kesehatan selanjutnya adalah
kemampuannya dalam mengatasi rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di
Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi
sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi
dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
9.
Menyeimbangkan kadar hormon
Kayu manis memiliki kandungan alami yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon
progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.
10.
Antimikroba
Salahg satu manfaat kayu manis yang cukup populer adalah
kegunaannya untuk melawan pertumbuhan jamur dan bakteri, salah satunya adalah
jenis Candida. Candida adalah mikroorganisme penyebab infeksi yang
bisa ditemukan di mulut, vagina dan usus, yang menyebabkan penyakit pada kulit
dan membran mukus.
Infeksi Candida pada bagian dalam tubuh bisa dikurangi bahkan
dihentikan dengan mengonsumsi kayu manis. Peran ini didukung oleh
kandungan cinnamaldehyde yang
terdapat pada minyak kayu manis.
11.
Meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin
Kandungan kromium dan polifenol dalam kayu manis terbukti
meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin, mengingat senyawa-senyawa
ini mempunyai efek yang mirip dengan persinyalan insulin dan kontrol glukosa.
Semakin meningkatnya sensitivitas terhadap insulin dalam tubuh
seseorang, semakin sedikit jumlah insulin yang dibutuhkan oleh orang tersebut
untuk membuat gula darah menjadi stabil. Dengan meningkatnya sensitivitas
terhadap hormon insulin, risiko penyakit tekanan darah tinggi, diabetes tipe
dua, dan kolesterol bisa diminimalisir.
12.
Menjaga kondisi sel saraf
Kematian sel saraf merupakan pemicu berbagai penyakit saraf,
seperti penyakit Huntington, Alzheimer, Parkinson, dan sejenisnya.
Penyakit-penyakit neurodegeneratif ini berhubungan dengan kerusakan sel-sel
saraf dan memengaruhi pengendalian gerak, pengolahan informasi sensorik, hingga
pengambilan memori.
13.
Baik untuk jantung
Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi makanan yang kaya akan
rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis, dapat mengurangi efek negatif dari
makanan berlemak, sehingga dipercaya dapat dipercaya menurunkan risiko penyakit
jantung.
14.
Infeksi bakteri dan jamur
Kandungan zat cinnamaldehyde yang
terdapat pada kayu manis diyakini mampu membantu melawan berbagai jenis
infeksi. Minyak kayu manis misalnya, telah terbukti efektif dalam mengobati
infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jamur. Efek antimikroba pada
kayu manis juga dapat membantu mengurangi bau mulut dan mencegah kerusakan gigi
15.
Mengatasi Alzheimer
Manfaat kayu manis untuk kesehatan yang selanjutnya adalah
kemampuannya mengatasi Alzheimer. Semua ini karena kandungan antioksidan seperti
polifenol yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kayu manis ini
bisa melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan juga dipercaya bermanfaat
untuk penyakit Alzheimer.
Selain kandungan antioksidan yang tinggi, kandungan lain yang
terdapat pada kayu manis dipercaya juga dapat menghambat penumpukan protein di
otak, yang merupakan salah satu penyebab utama Alzheimer.
16.
Antioksidan
Bagi Anda yang sering terpapar polusi udara, disarankan untuk
mendapatkan manfaat kayu manis. Khasiat kayu manis yang bisa dirasakan oleh
tubuh karena kandungan antioksidannya yang tinggi yaitu polifenol, zat yang
bisa melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
Polifenol dalam kayu manis juga bisa bermanfaat untuk menjaga
dan memelihara kesehatan lainnya antara lain, mengurangi tanda-tanda penuaan,
melindungi kulit dari radiasi sinar
UV, mengurangi inflamasi, dan menjaga kesehatan otak.
Nah, itulah manfaat
kayu manis untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan. Meski kayu manis berguna
untuk menunjang kesehatan tubuh, namun Anda juga perlu memperhatikan jumlah
takaran yang sebaiknya diterima tubuh. Meski tidak ada takaran yang pasti,
dalam sehari biasanya Anda disarankan tidak lebih mengonsumsi kayu manis lebih
dari 2 sendok atau 5 gram.
Ciri Fisik Kayumanis
1.
Memiliki daun tunggal yang memiliki sifat kaku seperti kulitnya
2.
Memiliki 3 buah tulang daun yang tumbuhnya melengkung.
3.
Daun kayu manis berbentuk elips memanjang yang panjangnya sekitar
4 – 4 cm dan lebar sekitar 1,5 – 6 cm.
4. Bunga
yang dimiliki tanaman kayu manis berukuran kecil memiliki warna kuning
5.
Buah berbentuk bulat memanjang dan berwarna hijau tua sampai ungu
tua.
6.
Tanaman kayu manis tumbuh menjulang ke atas cukup tinggi sekitar
5 – 15 meter yang kulit pohonnya berwarna abu – abu tua
Komentar
Posting Komentar