BROCCOLI

Kandungan gizi
Sayur Brokoli mengandung Folat, Vitamin C, Vitamin K, zat besi dan potasium (kalium) tinggi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini adalah kandungan gizi atau nutrisi pada setiap 100 gram sayur brokoli.
Jenis Nutrisi / Gizi | Kandungan | AKG% |
Kalori | 34 kcal | – |
Karbohidrat | 6,6g | – |
Air | 89% | – |
Protein | 2,8g | – |
Gula | 1,7g | – |
Serat | 1,7g | – |
Lemak | 0,4g | – |
Vitamin A | 31µg | 3% |
Vitamin C | 89,2mg | 99% |
Vitamin D | 0µg | – |
Vitamin E | 0,78mg | 5% |
Vitamin K | 101,6µg | 85% |
Vitamin B1 (Thiamine) | 0,07mg | 6% |
Vitamin B2 (Riboflavin) | 0,12mg | 9% |
Vitamin B3 (Niacin) | 0,64mg | 4% |
Vitamin B5 (Panthothenic acid) | 0,57mg | 11% |
Vitamin B6 (Pyridoxine) | 0,18mg | 13% |
Vitamin B9 (Folat) | 63µg | 16% |
Vitamin B12 | 0µg | – |
Kalsium | 47mg | 5% |
Zat Besi | 0,73mg | 9% |
Magnesium | 21mg | 5% |
Fosfor | 66mg | 9% |
Potassium (Kalium) | 316mg | 7% |
Sodium | 33mg | 2% |
Seng (Zinc) | 0,41mg | 4% |
Manfaat broccoli
Ragam manfaat brokoli hijau ini bisa didapatkan oleh siapapun yang rajin mengonsumsinya. Berikut ini beberapa manfaat brokoli hijau untuk kesehatan:
- Memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah
Serat dan antioksidan pada brokoli hijau bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan mencegah pembentukan plak (aterosklerosis) di pembuluh darah. Sedangkan kalium bermanfaat untuk membantu menjaga tekanan darah dan irama jantung tetap stabil.
- Memiliki potensi untuk mencegah kanker
Di dalam brokoli hijau terkandung sulforaphane. Zat inilah yang memberikan rasa pahit pada brokoli. Kandungan zat ini diyakini dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, seperti kanker usus besar dan kanker paru-paru.
Selain itu, antioksidan di dalam brokoli hijau juga diduga berpengaruh dalam mengurangi peradangan. Efek ini diduga dapat menjaga kesehatan sel tubuh dan mencegahnya berubah menjadi kanker.
- Melancarkan pencernaan
Serat dan air yang terkandung di dalam brokoli hijau juga bermanfaat untuk merangsang gerakan usus dan memperlancar pencernaan. Oleh karena itu, brokoli hijau baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan mencegah sembelit.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kandungan vitamin C dan antioksidan lain di dalam brokoli hijau juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sistem imunitas tubuh yang kuat dapat membantu tubuh Anda melawan infeksi.
- Mencegah keriput
Brokoli hijau mengandung banyak antioksidan, termasuk vitamin C. Vitamin ini diketahui dapat membantu mencegah dan memperbaiki kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi. Brokoli hijau juga dipercaya dapat mencegah keriput dan membantu memperbaiki tekstur kulit Anda secara keseluruhan.
- Meningkatkan kepadatan tulang
Brokoli hijau memiliki kandungan kalsium, fosfor, dan vitamin K yang cukup tinggi. Kandungan nutrisi tersebut bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang, memperkuat tulang dan sendi, serta mencegah penyakit osteoporosis yang membuat tulang keropos.
Manfaat brokoli juga dianggap baik untuk menjaga gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terjadinya diabetes. Brokoli juga baik dikonsumsi untuk Anda yang sedang diet atau hendak menjaga berat badan. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan porsi makanan yang sesuai kondisi Anda
Selain beragam manfaat di atas, brokoli juga baik untuk memelihara kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Hal ini berkat kandungan folat dan ragam nutrisi lain di dalam brokoli hijau yang penting untuk diperoleh ibu hamil.
YEAST

Yeast telah digunakan oleh manusia sejak dahulu untuk menghasilkan makanan dan minuman yang diinginkan. Dapat dinyatakan disini bahwa yeast merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang digunakan manusia dalam industri pangan. Penggunaannya boleh dikatakan lama sebelum diketemukannya aksara. Dari beberapa peninggalan Mesir kuno, yang ditulis dalam hieroglyf (tulisan Mesir kuno), tercatat bahwa orang-orang Mesir zaman itu telah menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti. Minuman fermentasi tertua yang penah diketahui adalah bir yang sudah diproduksi sejak tahun 4000 SM. Bir dibuat dari bahan baku antara lain :
1. Gandum (Berley), padi-padian, bijian yang lain, yang diolah menjadi roti, kemudian dihancurkan disuspensikan dengan air dan difermentasikan.
2. Rasanya ada yang manis dan ada yang masam.
Pada saat itu, fermentasi atau proses biokimia ini masih merupakan misteri dan bahkan dianggap sebagai proses magis. Secara umum diyakini bahwa fermentasi dalam membuat minuman beralkohol dan roti pada awalnya merupakan proses alami dari aktivitas mikroba sebagai kontaminan didalam tepung, biji-bijian serta sari-buah yang mengandung gula. Berbagai mikroba ini, termasuk yeast dan lactic acid bacteria, yang pada umumnya terdapat pada berbagai biji-bijian dan buah-buahan yang biasa ditanam. Disisi lain, leaven (biang roti) pada awalnya merupakan media yang lembut seperti “adonan”. Sebagian kecil media itersebut digunakan sebagai “starter” untuk membuat roti yang lebih banyak. Demikian secara turun temurun proses ini dilakukan, penggunaan “starter” ini menimbulkan kebiasaan untuk menyimpan sebagian dari bir, anggur atau “adonan” roti yang baik untuk digunakan pada pembuatan berikutnya. Selama ratusan tahun, sudah merupakan tradisi bagi pembuat roti (bakers) mendapatkan yeast dari hasil produksi sampingan dalam pembuatan minuman anggur. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa para pembuat roti ini juga merupakan pionir dalam memanfaatkan mikroba untuk keperluan industri.
Di Indonesia dalam hal memproduksi makanan tradisional ataupun makanan fermentasi dengan menggunakan yeast masih belum begitu membudaya jika dibandingkan dengan penggunaan bakteri atau jamur seperti: Rhizopus spp., Aspergillus spp., Penicillium spp., Mucor spp. dan yang lainnya. Bahkan terlihat sangat tertinggal jauh dengan starter yang berasal dari kelompok bakteri asam laktat (BAL) “friendly bacteria” yang biasanya dipakai sebagai Probiotic. Probiotic adalah sekelompok mikroba hidup yang menguntungkan dan digunakan untuk mempengaruhi induk semang melalui perbaikan mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Fuller 1992). Sebagai contoh misalnya pada pembuatan produk s usu asam, yogurt, yakult, minuman susu asidophilus, bifidus, nata de coco dan lain sebagainya. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan dan perekayasaan yeast sebagai starter ataupun agen dalam dalam proses fermentasi. Selain itu, secara teknis dirasakan juga kesukaran dalam memperoleh dan mengembangkan spesies yang diinginkan.
NUTRISI YEAST
Ragi mengandung energi sebesar 136 kilokalori, protein 43 gram, karbohidrat 3 gram, lemak 2,4 gram, kalsium 140 miligram, fosfor 1900 miligram, dan zat besi 20 miligram. Selain itu di dalam Ragi juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Ragi, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Ragi :
Nama Bahan Makanan : Ragi
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Ragi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Ragi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Ragi = 136 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ragi = 43 gr
Jumlah Kandungan Lemak Ragi = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ragi = 3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Ragi = 140 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ragi = 1900 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ragi = 20 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ragi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ragi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ragi = 0 mg
Khasiat / Manfaat Ragi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : R
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
FUNGSI YEAST
Ragi atau yeast diperlukan dalam proses fermentasi adonan roti dan kue. Proses fermentasi mengubah gula menjadi gas karbondioksida (CO2) mengakibatkan adonan menjadi mengembang. Selain membuat adonan mengembang, fungsi ragi dalam pembuatan produk bakery antara lain; mematangkan dan mengempukkan gluten sehingga adonan dapat menangkap gas CO2 yang dihasilkan pada pembuatan roti. Ragi juga membantu terbentuknya aroma dan rasa selama proses fermentasi pada pembuatan roti dan kue.
Fungsi :
Mengembangkan adonan melalui perubahan Gula menjadi gas Karbondioksida (CO2)
Memberikan aroma dan rasa enak pada roti selama fermentasi
CHARACTERISTIC YEAST
1. Sel berbentuk bulat telur
2. Berdiameter 5-10 mikrometer
3. Tidak berklorofil
4. Tumbuh baik pada suhu 30 °C dan pH 4,8
5. Melakukan pernafasan aerob dan anerob
6. Memiliki septa pada hifa
7. Berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas (budding)
8. Berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora
Jamur ragi atau memiliki nama ilmiah Saccharomyces ellipsoideus, adalah jamur yang banyak digunakan dalam fermentasi makanan dan minuman, termasuk untuk pembuatan tapai dan untuk pembuatan minuman anggur.
Jamur ragi merupakan jamur dari jenis Ascomycota. Kelompok jamur ini memiliki ciri khas adanya ascus (kantung) yang digunakan sebagai organ reproduksi untuk menyimpan spora. Askus ini digunakan untuk fase perkembangbiakan seksual. Di dalam ascus ini terdapat spora yang disebut sporaaskus. Jamur Ascomycota ini memiliki septa atau sekat pada hifanya.
Sebagai organisme sel tunggal, jamur ragi dapat memperbanyak diri dengan waktu yang singkat. Jamur ini dapat melakukan penggandaan dalam waktu 1,25 - 2 jam dan dapat dengan mudah dibiakkan. Karena sifat ini, jamur ragi banyak digunakan sebagai oerganisme model dalam percobaan Biologi.
Jamur ragi dapat berkembang biak baik dengan cara seksual (kawin) dengan membentuk spora, namun lebih sering dengan cara aseksual (tak kawin) dengan pertunasan atau budding. Dengan cara ini, akan tumbah sel tunas di sel jamur ragi induk, hingga menjadi sel dewasa yang kemudian terpisah dari induknya.
GULA

Pada tahun 510 SM, tanaman tebu tersebar ke pesisir India yang dibawa oleh Raja Darius dari Persia. Pada masa Dinasti Gupta, tanaman tebu kemudian diolah menjadi kristal yang kini disebut sebagai gula. Sama seperti bahan makanan lain di awal penemuannya, tebu dan gula sangat dilindungi. Tebu juga menjadi tanaman bernilai jual tinggi sehingga dijaga ketat dan tidak semua orang bisa merasakan kelezatannya.
Hingga pada abad ke 7 sesudah masehi, para pedagang dari Arab dan Asia mulai membawa gula sebagai barang dagangan mereka dari Persia. Gula dibawa ke kawasan China, Yunani dan Romawi serta berbagai daerah lain di dunia. Oleh masyarakat Yunani Kuno, gula sebelumnya digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan.
Para ahli sejarah mengungkapkan jika persebaran gula dan tebu semakin meluas seiring dengan berkembangnya kerajaan Romawi di Eropa hingga Asia. Gula pertama kali diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099. Pada masa ini, gula menjadi barang mewah yang sering disebut sebagai emas putih. Pada tahun 1319 di London, harga gula setiap kilogramnya sama dengan upah berbulan-bulan yang diterima pekerja di sana.
Pada tahun 1500, pedangang dari Portugis membawa tebu ke Brazik dan membangun perkebunan tebu di sana. Perkebunan itu bahkan menyebar hingga ke Jamaika, Kuba dan daerah sekitarnya. Tak mau ketinggalan, bangsa Belanda juga membawa tebu ke berbagai wilayah jajahannya dan membangun perkebunan tebu. Bangsa Belanda bahkan membangun pabrik-pabrik tebu di berbagai negara termasuk Indonesia.
Sampai akhir tahun 1900, gula masih menjadi barang mewah dan hanya bisa dibeli oleh orang-orang kalangan menengah atas. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin bertumbuhnya teknologi industri yang semakin efisien, gula akhirnya bisa diproduksi dengan jumlah melimpah ruah dan harganya pun semakin murah.
Kini, semua orang baik dari kalangan atas maupun bawah bisa menikmati manisnya gula baik pada makanan, minuman, camilan hingga cokelat dan masih banyak lagi. Semoga informasi ini bermanfaat.
kandungan gizi dalam gula
Informasi Gizi
Ukuran Porsi
100 gram (g)
Per porsi
Energi
1619 kj
387 kkal
Lemak
0g
Lemak Jenuh
0g
Lemak tak Jenuh Ganda
0g
Lemak tak Jenuh Tunggal
0g
Kolesterol
0mg
Protein
0g
Karbohidrat
99,98g
Serat
0g
Gula
99,91g
Sodium
0mg
Kalium
2mg
manfaat gula
- Memberi energi instan
Ketika gula masuk ke dalam darah, gula diubah menjadi glukosa yang diserap oleh sel-sel tubuh dan menghasilkan energi. Beberapa olahragawan membawa sugar cube (gula pasir yang dipadatkan berbentuk kubus) di kantungnya jika sewaktu-waktu memerlukan energi secara cepat.
- Tekanan darah rendah
Orang yang memiliki tekanan darah rendah terkadang mengalami blackout atau keadaan hampir pingsan.
Jika hal ini terjadi, segera konsumsi gula, misalnya dalam bentuk sugar cube atau minuman manis, agar tekanan darah dapat naik dengan cepat.
Baca Juga : Berapa Banyak Takaran Garam dan Gula yang Dianjurkan untuk Balita?
- Membuat otak berfungsi dengan baik
Blackout terjadi karena pasokan gula ke otak terputus. Ya, otak tak dapat berfungsi dengan baik tanpa gula!
- Mengatasi depresi
Gula bisa menjadi obat instan untuk depresi karena membuat kita menjadi ‘high’. Tak heran, kan, saat sedih atau marah, ‘obat’ paling manjur adalah cokelat dan dessert.
- Menyehatkan kulit
Asam glikolat dalam gula dapat membantu menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Gula dapat menghilangkan noda pada wajah serta mengembalikan keseimbangan minyak kulit.
Selain bermanfaat untuk tubuh, gula juga membantu reaksi kimia penting yang terjadi saat memasak dan membuat kue, yakni karamelisasi dan reaksi Maillard. Karamelisasi terjadi saat panas memecah gula, sehingga muncul warna keemasan dan rasa nutty.
Sementara itu, reaksi Maillard terjadi ketika asam amino dalam protein bereaksi dengan gula jika ada panas. Hasilnya adalah warna keemasan dan rasa yang kompleks.
Source by :
- http://www.food-info.net/id/products/sugar/history.htm
- https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1192261013-2-BAB+I.pdf
- https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3850598/sejarah-gula-pemanis-yang-sudah-ada-sejak-ribuan-tahun-lalu
- https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/gula-pasir?portionid=62290&portionamount=100,000
- https://parenting.orami.co.id/magazine/5-manfaat-baik-gula-untuk-tubuh-wajib-tahu-nih/
Komentar
Posting Komentar